Senin, Desember 22, 2008

12 Pelukan Sehari, Dijamin Tak Sakit-Sakitan Lagi


“Untuk bertahan hidup, kita membutuhkan 4 pelukan sehari. Untuk kesehatan, kita butuh 8 pelukan perhari. Untuk pertumbuhan, awet muda, kebahagiaan, kita perlu 12 pelukan perhari,” kata Virginia Satir, terapis keluarga.

Mungkin, Anda sedikit heran, benarkah pelukan memiliki kekuatan yang begitu hebat, hingga bisa membuat sehat, panjang umur, dan awet muda?

Kapan terakhir kali Anda memeluk seseorang atau seseorang memeluk Anda? Jika jawabannya jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali, coba ingat-ingat, apa yang belakangan ini Anda rasakan? Bisa jadi Anda sering sakit-sakitan, depresi, stres, sakit kepala, dan emosional.

Berbagai penelitian menunjukkan terapi pelukan bisa menyembuhkan penyakit fisik dan psikis. Bisa mengatasi stres, depresi dan lain-lain.

Orang yang dipeluk, ataupun memeluk, merasakan adanya kekuatan cinta yang mengelilingi mereka . Kekuatan ini yang membuat kekebalan tubuh kita semakin meningkat.

Pelukan Damai
Saat berpelukan, tubuh melepaskan oxytocin , hormon yang berhubungan dengan perasaan damai dan cinta.Hormon oxytocin ini membuat jantung dan pikiran sehat. Hormon oxytocin ini baru bisa keluar jika manusia memiliki kehidupan sehat & merasa damai dan tentram.

Terapi pelukan hampir sama dengan terapi jalan kaki. Terapi pelukan meningkatkan keseimbangan tubuh, kesehatan, dan mengurangi tingkat stres, khususnya para profesional muda yang bekerja di kota metropolitan.

Pelukan bukan berarti Anda harus mencari suami atau kekasih untuk melakukan hal ini. Pelukan dapat dilakukan pada siapa saja dengan penuh kasih dan damai. Tentu saja pelukan ini bukan berkonotasi negatif apalagi mengikutsertakan gairah. Pelukan ini juga bukan ‘pelukan sosial’, seperti berjabat tangan, mencium pipi kiri dan kanan, seperti yang dilakukan oleh budaya masyarakat beberapa negara pada saat pesta atau pertama kali bertemu.

Pelukan yang dimaksud adalah pelukan saling menyentuh, tubuh dengan tubuh saling mengikat dan menyentuh. Ketika saling berpelukan, akan terasa perasaan nyaman dan damai.

Di Indonesia juga beberapa negara lainnya berpelukan hanya dilakukan pada pasangan suami istri, saudara, orang tua ke anaknya. Di Amerika sebuah lembaga ada yang mengkoordinir untuk mengadakan Free Hug di jalanan. Jangan kaget jika suatu hari, saat Anda berkunjung ke Amerika dan Eropa, melihat beberapa orang dengan papan besar di dada, bertuliskan Free Hug.
Mereka adalah para relawan yang memberikan terapi pelukan pada setiap orang yang membutuhkan.

Anak Tumbuh Sehat
“Tapi, kita harus ingat. Walau sekadar jabat tangan dan menyentuh pipi dengan pipi, ini juga ada manfaatnya. Ada rasa kehangatan ketika kita saling berjabat tangan. Namun bila ini dilakukan lebih dari ini, yaitu dengan pelukan erat, tentu lebih bermanfaat, unsur terapinya lebih tinggi,” ujar Dr. Bhagat, salah satu doktor yang meneliti pengaruh pelukan di India .

Diharapkan masyarakat mengerti akan manfaat sentuhan dan pelukan. Sehingga pasangan suami istri, semakin sering berpelukan dan bersentuhan. Juga makin sering memeluk anak-anaknya.Seluruh bagian di kulit kita memiliki organ perasa. Dari ujung kaki hingga kepala adalah area yang sensitif bila disentuh.

Bahkan ketika bayi masih di dalam kandungan walau dilindungi air ketuban, ia sangat menyukai sentuhan kasih sayang dari ke dua orang tuanya Jika sering disentuh, bayi dalam kandungan akan tumbuh menjadi bayi yang sehat dengan pertumbuhan yang bagus. Selain itu secara psikis bayi akan tumbuh menjadi seorang yang penyayang.

Anak-anak yang sering disentuh, dibelai dan dipeluk oleh orang tuanya juga akan tumbuh menjadi anak yang sehat. Mereka akan merasa nyaman dan memiliki kepercayaan diri. Pertumbuhan dan kesehatan pun lebih bagus dibanding dengan anak-anak yang jarang disentuh, dibelai dan dipeluk.

Pada orang tua pun, sentuhan dan pelukan sangat berarti. Apalagi pada saat kehilangan seseorang, depresi, stres. Dengan berpelukan, orang dewasa merasa ada orang yang memperhatikan, ada orang yang mencintainya, membutuhkannya.

Seluruh kulit kita, sangat peka dengan pelukan, dan sangat membutuhkan sentuhan hangat dan erat.

Transformasi Rasa Nyaman
Seorang master reiki di Mumbai , India , berkata,” pelukan adalah salah satu alat untuk bertransformasi. Dengan pelukan satu pribadi dengan pribadi lain semakin dekat. Jika hubungan Anda dengan orang lain renggang. Salah satu cara agar hubungan itu menghangat dengan memeluknya. Jika rumah tangga Anda diambang kehancuran, cobalah memeluk pasangan Anda 20 kali sehari. Saya yakin Anda berdua tak akan bercerai. Selain itu, hidup Anda berdua akan lebih bahagia, sehat, dan awet muda. Serta Anda akan terhindar dari stress dan depresi.”Dr. Harold Voth, senior psikiater di Kansas, Amerika Serikat telah melakukan riset dengan beberapa ratus orang.

Hasilnya, mereka yang berpelukan mampu mengusir depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, awet muda, tidur lebih nyenyak, lebih sehat. Jika Bayi atau anak-anak rewel atau sakit. Jangan biarkan mereka sendirian. Peluklah. Dengan memeluk, mereka akan merasa nyaman. Sehingga kekebalan tubuhnya lebih baik, dan kesehatan mereka pun akan jauh lebih baik.

Anda sebagai orang tua pun mendapatkan efek baik dari terapi pelukan ini. Anda akan jauh lebih sehat, muda, terbebas dari depresi.Pelukan dapat menyembukan sakit fisik dan psikis. Sentuhan yang dihasilkan dari pelukan membantu mengurangi rasa sakit.Beberapa penyakit parah sering kali membuat penderitanya merasa frustasi, marah, tak mungkin penyakitnya bisa disembuhkan.

Dengan pelukan, pasien yang frustasi ini merasa nyaman. Pelukan memberikan energi positif pada emosi pasien. Sehingga mengubah emosi negatifnya menjadi emosi positif. Apalagi bila pasien mendapatkan pelukan dari orang yang dicintainya. Bukankah cinta itu adalah kekuatan yang maha dahsyat, dan pelukan adalah salah satu cara untuk menyatakan cinta, atau suatu bentuk cinta. Jadi tunggu apa lagi… ???

Sumber : unknown

Minggu, Desember 07, 2008

Memaafkan Memang Sulit, Tetapi Cobalah


Jangan memendam kekesalan.
Anda tidak akan tahu bagaimana sebenarnya pendapat dan keinginan orang lain bila Anda tidak membicarakannya. Memendam suatu masalah dapat meyakiti diri orang lain, dalam hal ini pasangan dan juga diri Anda sendiri. Pasalnya, kita tak bisa ‘membaca' pikiran pasangan masing-masing.

Sementara bagi diri sendiri, bukan hanya bisa menimbulkan penyakit fisik, melainkan juga penyakit kejiwaan seperti stres berkepanjangan. Semakin dini Anda membicarakan suatu masalah, semakin baik dampaknya bagi hubungan Anda berdua.

Akuilah kesalahan
Persoalan tidak akan selesai bila Anda saling menyalahkan, atau bahkan melimpahkan kesalahan pada orang lain. Anda harus belajar berjiwa besar, dengan mau mengakui kesalahan Anda. Bila Anda bersedia menjauhkan rasa gengsi dan mendengarkan pasangan yang merasa tersakiti, semuanya akan lebih baik.

Tak harus menyetujui segala tuntutan pasangan, cukup dengan mendengarkan keluh kesahnya dan bersama-sama mencari jalan keluar masalah tersebut.

Pikirkanlah kelangsungan hubungan Anda.
Membina hubungan yang harmonis, perlu terus dipupuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menciptakan hubungan yang harmonis merupakan ‘pertanda', betapa berartinya Anda bagi pasangan Anda, dan sebaliknya. Perpisahan bukanlah solusi terbaik dari masalah.

Selain itu, sebaiknya jangan hanya melihat pasangan dari segi kesalahan yang diperbuatnya saja, tapi cobalah mengingat kebaikannya juga. Bagaimana dia bisa membuat Anda tertawa atau merasa ‘aman' bila di dekatnya. Anda juga perlu ‘mengembalikan' memori Anda mengenai betapa dia dahulu membuat Anda jatuh cinta setengah mati.

Mintalah pendapat atau bantuan pihak ketiga.
Kecenderungan yang nyaris terjadi pada semua pasangan adalah menghindar dari masalah. Bila masalah semakin pelik, karena Anda berdua sama-sama ngotot, Anda bisa mencari bantuan pada pihak ‘netral' yang tentunya sudah sama-sama Anda kenal dan Anda percayai.

Untuk menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan rumah-tangga, Anda bisa meminta bantuan orang yang lebih berpengalaman atau teman terdekat.

Sumber: Nova