Ada orang yang mudah beradaptasi dengan kenaikan harga yang gila-gilaan ini. Ada juga yang tidak. Ternyata setiap orang punya bakat hemat yang berbeda. Kenali bakat Anda, agar lebih mudah beradaptasi dengan proses berhemat.
1. Di mana Anda biasa menyimpan uang receh?
a. Di sebuah wadah khusus. Ada beberapa tempat meletakkan wadah uang receh yang mudah dijangkau.
b. Ada sebuah wadah khusus. Tapi kadang dibiarkan di dalam dompet.
c. Uang receh itu bukan untuk disimpan. Masih bisa dimanfaatkan untuk berbelanja. Terutama di supermarket yang minim kembalian.
2. Di manakah biasanya Anda berbelanja bulanan?
a. Di sebuah hypermarket atau toko grosir langganan.
b. Sesempatnya. Selalu diusahakan ke toko grosir, tapi kalau tidak sempat ya di supermarket biasa. Bisa juga di supermarket penyedia barang-barang impor, jika kebetulan sedang berada di mal.
c. Di tempat yang nyaman. Kenyamanan dalam berbelanja itu penting. Saya juga menyukai tempat-tempat yang menyediakan jenis makanan yang tidak ada di supermarket biasa.
3. Siapakah orang yang sering Anda ajak untuk berbelanja bulanan?
a. Sendiri, atau bersama pasangan. Biasanya bersama pasangan agar bisa membantu mengangkat barang-barang belanjaan.
b. Kadang sendiri, kadang bersama pasangan, atau bersama teman-teman. Saya tidak punya waktu yang pasti dalam berbelanja bulanan.
c. Bersama teman yang juga hendak berbelanja bulanan. Kami bisa menghabiskan banyak waktu ketika berbelanja bulanan.
4. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk berbelanja bulanan?
a. Sekitar 1-2 jam. Bisa kurang, karena saya sudah punya daftar belanjaan yang pasti.
b. Tidak tentu. Kadang sangat sebentar, kadang lama, tergantung semangat berbelanja saat itu.
c. Cukup lama. Karena belanja bulanan adalah saatnya menghibur diri melihat barang-barang baru.
5. Apakah Anda suka mencoba merek baru?
a. Ya, jika harganya tidak terpaut jauh. Terutama jika kualitasnya direkomendasi oleh teman.
b. Ya, jika harganya lebih mahal. Karena saya percaya, harga yang tinggi menggambarkan kualitas barang.
c. Ya. Saya bisa mencoba beberapa merek baru untuk mengetahui kualitas barangnya.
c. Ya. Saya bisa mencoba beberapa merek baru untuk mengetahui kualitas barangnya.
6. Jika ada sebuah produk yang menawarkan hadiah gelas atau piring, namun Anda harus membeli produk tersebut lebih banyak, maka Anda
a. Tidak tergoda, karena di rumah sudah ada piring atau gelas sejenis.
b. Kalau hadiah piring atau gelas yang ditawarkan bagus, tentu saja akan membeli produk tersebut dalam jumlah yang diminta.
c. Semua hadiah itu menggoda. Tawaran belum tentu datang dua kali. Maka saya harus mengambil kesempatan tersebut.
7. Apakah Anda akan selalu membeli barang setiap kali berjalan-jalan di mal?
a. Tergantung rencana. Jika saya pergi ke mal untuk berbelanja, tentu saja saya akan membeli sesuatu yang sudah direncanakan.
b. Tergantung mood. Kadang ada barang tak terduga indahnya yang menggoda untuk dibeli. Kadang juga saya sama sekali tidak meyentuh satu barang pun selama di mal.
c. Biasanya begitu. Terutama jika ada sale. Lumayan berhemat, dengan jumlah uang tertentu saya bisa dapat dua barang.
8. Apakah Anda selalu menghitung jumlah uang yang tersisa di dompet?
a. Tentu saja. Saya tahu persis, sampai ke receh, jumlah uang yang ada di dalam dompet.
b. Kadang-kadang tahu.
c. Tidak perlu tahu. Toh jika uang habis, saya masih bisa menggunakan kartu kredit atau pinjam orang lain.
9. Apakah Anda selalu membayar lunas tagihan kartu kredit atau cicilan barang lain, ketika mendapatkan uang lebih?
a. Pasti.
b. Kadang-kadang, tergantung apakah pada saat itu saya tidak sedang membutuhkannya untuk keperluan lain.
c. Tidak perlu. Selama masih bisa membayar secara mencicil, mengapa harus membayar lunas?
10. Apakah Anda masih punya barang yang sudah lama dibeli tapi belum terpakai?
a. Tidak.
b. Ada beberapa. Tapi itu pun umurnya belum terlalu lama.
c. Ada. Bahkan ada beberapa barang yang saya lupa pernah beli di mana.
Jika jawaban Anda mayoritas:
A: Hemat Sejati
Berhemat bukanlah hal baru bagi Anda. Setiap saat Anda sangat menghitung uang, mana yang bisa dibelanjakan dan mana yang harus disimpan. Kebiasaan ini membuat Anda selalu punya cadangan, tidak pernah habis sebelum akhir bulan. Bagi Anda, jika ingin bisa bertahan hidup, hemat adalah salah satu cara yang cukup ampuh. Karena itulah, ketika mendengar kabar harga-harga akan naik, Anda otomatis menyiasati pengaturan pengeluaran.
Satu hal yang perlu Anda cermati, jangan sampai semangat berhemat itu membuat Anda menjadi tertekan. Sesekali Anda perlu juga mengeluarkan sedikit uang lebih untuk menyenangkan diri, pasangan, atau anak-anak. Pengeluaran uang lebih yang hanya sesekali itu
tidak akan membuat Anda disebut pemboros.
B: Tergantung Suasana Hati
Anda pada dasarnya mencoba berhemat. Setiap pengeluaran dihitung. Anda bisa menemani orang lain berbelanja, tanpa berminat mengambil satu-dua barang untuk dibawa ke kasir. Namun, kadang semangat belanja Anda datang tanpa bisa diduga-duga. Anda bisa berbelanja di luar kebutuhan dan tanpa rencana, ketika sedang mood.
Memang, sale tidak selalu menggoda Anda. Ketika nafsu belanja itu datang menggelora tanpa bisa ditahan, maka Anda perlu berhenti sejenak untuk melihat kondisi dompet. Anda perlu mengingat lagi, untuk keperluan apa saja uang yang tersimpan di dompet saat itu. Jangan sampai Anda panik ketika uang sudah begitu menipis, padahal akhir bulan masih jauh. Bagaimana mengatasinya? Lihat boks "Tips Berhemat Saat Berbelanja".
C: Penyuka Belanja
Anda tidak pernah bermasalah dengan uang, karena Anda memang tidak memikirkannya. Berbelanja sudah menjadi kebutuhan yang sulit Anda tahan. Ajakan orang untuk menemani berbelanja selalu menggoda Anda untuk ikut. Dan biasanya, walau sudah bertekad bulat untuk tidak berbelanja, serangan godaan seringkali jauh lebih kuat. Bukan tidak mungkin, justru Andalah yang membawa kantong belanjaan lebih berat pada saat menemani orang lain
berbelanja satu-dua barang.
sumber : tabloid nova.com