“Hijau adalah warna otak yang paling susah untuk open minded. Karena bagi kategori ini, kepintaran dilihat dari sisi akademis.”- Rhenald Kasali, PhD.
Ada empat warna otak yang bisa menunjukkan karakter macam apa yang Anda punya. Yang manakah Anda?
Anda tentu setuju kalau karakter seseorang sering kali jadi penentu bagaimana ia bersikap dalam lingkungan kerja. Nah, tahukah Anda, kalau warna otak manusia terbagi empat yaitu kuning, biru, hijau, dan oranye. Bukan, ini bukan berarti otak Anda benar-benar berwarna begitu. Hanya saja keempat warna berbeda tersebut dibedakan berdasarkan sifat dasarnya.
”Manusia cenderung menganggap orang yang hebat itu adalah yang punya warna sama dengan dirinya. Tapi ingat, kalau ingin jadi seorang pemimpin, harus mau open minded dengan mencoba multi color,” ujar Rhenald Kasali, PhD., Direktur Program Magister Management FE Universitas Indonesia. Sekarang, coba cari tahu apa warna otak Anda.
Si Otak Kuning
Coba tengok cerita Karin*, 25 tahun. Di antara rekan-rekannya ia dikenal sebagai wanita yang punya disipilin tinggi, serta begitu menghargai tradisi dan stabilitas. Dan kalau sudah bicara soal komitmen dalam mengerjakan tugas, kemampuan Karin tak perlu lagi dipertanyakan. Sekali ia membuat rencana, ia pasti akan menjalankannya dengan serius dari awal hingga selesai. Ya, begitulah cara kerja si otak kuning. Penuh tanggung jawab dan menghargai stabilitas juga merupakan salah satu cirinya.
Pemicu stress:
Orang yang termasuk dalam golongan berotak kuning ini terbiasa dengan segala sesuatu yang terprogram dan terencana dengan baik. Jadi bila rencana itu ternyata tidak berjalan sebagaimana harusnya, bisa-bisa langsung terkena panic attack. Atasi dengan membuat plan B. Jangan sampai Anda terpaku hanya pada satu rencana saja. Karena ada banyak faktor yang bisa memengaruhi berhasil tidaknya sebuah rencana. Cobalah untuk lebih fleksibel, teman.
Si Otak Biru
Lain Karin, lain pula cerita Sita*, 28 tahun. Di kantor ia dijuluki sebagai si psikolog berjalan. Bagaimana tidak, tiap ada rekan yang punya masalah, Sita akan dengan senang hati mendengarkan dan memberi solusi. Sikap Sita yang penuh empati dan hangat ini membuatnya sangat mudah dekat dengan orang lain.
Anda punya kemiripan dengan Sita? Kalau begitu Anda termasuk dalam kategori berotak biru. Selain memiliki interaksi yang bagus, Anda biasa dikenal sebagai orang yang motivasional dan inspiratif bagi rekan yang lain. Bekerja di tempat dengan jam kantor yang fleksibel cocok buat Anda.
Pemicu stres:
Bekerja dalam suasana yang sulit untuk diajak bekerja sama bisa bikin Anda pusing bukan kepalang. Dan hati-hati, karena kalau sudah stres bisa-bisa Anda tertekan dan mengalami resistensi pasif (bekerja sesedikit mungkin, bahkan tidak ingin mempelajari tugas baru). Ingat letak kekuatan Anda. Cobalah untuk merangkul rekan-rekan yang lain dan temukan sumber masalahnya. Melakukan relaksasi ringan sebentar di luar kantor untuk menyegarkan pikiran juga mungkin layak dicoba untuk mengembalikan semangat kerja Anda.
Si Otak Hijau
Sekarang coba lihat Rika*, 26 tahun. Sejak kecil ia selalu dipenuhi rasa ingin tahu dan fokus dalam mengerjakan segala sesuatu. Dan sikap inipun terbawa sampai ia masuk ke lingkungan kerja. Kalau sudah disuruh menyelesaikan suatu tugas, jangan harap melihat Rika bisa santai-santai sebelum tugasnya selesai. Orang-orang yang cerdas seperti Rika biasanya masuk dalam kategori ini.
Jika Anda termasuk salah satunya, maka salah satu sifat yang membedakan Anda dengan yang lain adalah selalu berbicara menggunakan fakta. Dan kalau sudah menyangkut soal teknologi terbaru, jangan tanya lagi. Segala pengetahuan soal perkembangan paling mutakhir langsung dilahap. Psst, buat orang-orang yang termasuk golongan berotak biru, Anda dianggap intimidating, lho.
Pemicu stres:
Dengan karakter punya pemikiran logis dan cerdas, sudah bisa dipastikan kalau orang yang termasuk dalam kategori ini paling tidak tahan dengan rekan kerja yang tidak kompeten. Kalau sudah begini, bisa-bisa Anda akan mulai menarik diri dan enggan mengambil keputusan. Oke, sebelum jadi lebih parah, cobalah untuk mengomunikasikan apa yang ingin Anda sampaikan kepada rekan yang lain.
Jangan lupakan fakta bahwa intelegensi seseorang tidak sama, darling. Dan yang paling penting, cobalah untuk mendengarkan masukan dari rekan-rekan lainnya. Siapa tahu itu justru bisa memperkaya pengetahuan Anda.
Si Otak Oranye
Tristan*, 25 tahun, adalah tipe wanita yang kompetitif dan berani ambil risiko. Kalau melihat peluang datang, dengan sigap akan langsung ditangkap oleh Tristan. Dan berhubung ia adalah seorang negosiator yang baik, tak jarang perusahaan mengajaknya ketika sedang rapat bersama calon klien.
Ya, orang yang masuk dalam kategori berotak oranye memang dikenal suka perubahan, punya banyak akal, dan kerap bersikap spontan. Jadi jangan heran kalau orang di kategori ini susah ”akur” dengan si otak kuning yang semuanya serba terorganisir dengan baik. Nope, oranye suka segala sesuatu yang berbau kebebasan dan fun.
Pemicu stres:
Kalau dihadapkan dengan peraturan yang sifatnya mengikat dan diwajibkan menerima arahan dari orang lain, orang yang masuk dalam kategori ini bisa langsung frustasi. Sampai-sampai ketahanan fisiknya pun ikut-ikutan turun. Jika Anda termasuk dalam kategori ini, ingatlah kalau Anda bekerja dengan berbagai macam orang dalam satu tim.
Jangan sampai keputusan yang secara spontan Anda bikin justru akan menimbulkan kerugian buat pihak lain dalam tim Anda. Anda punya insting yang bagus kalau menyangkut soal bisnis. Jadi ada baiknya kalau itu diperkuat dengan perencanaan yang matang sebelumnya, bukan.
Sumber : cosmpolitan.com
Ada empat warna otak yang bisa menunjukkan karakter macam apa yang Anda punya. Yang manakah Anda?
Anda tentu setuju kalau karakter seseorang sering kali jadi penentu bagaimana ia bersikap dalam lingkungan kerja. Nah, tahukah Anda, kalau warna otak manusia terbagi empat yaitu kuning, biru, hijau, dan oranye. Bukan, ini bukan berarti otak Anda benar-benar berwarna begitu. Hanya saja keempat warna berbeda tersebut dibedakan berdasarkan sifat dasarnya.
”Manusia cenderung menganggap orang yang hebat itu adalah yang punya warna sama dengan dirinya. Tapi ingat, kalau ingin jadi seorang pemimpin, harus mau open minded dengan mencoba multi color,” ujar Rhenald Kasali, PhD., Direktur Program Magister Management FE Universitas Indonesia. Sekarang, coba cari tahu apa warna otak Anda.
Si Otak Kuning
Coba tengok cerita Karin*, 25 tahun. Di antara rekan-rekannya ia dikenal sebagai wanita yang punya disipilin tinggi, serta begitu menghargai tradisi dan stabilitas. Dan kalau sudah bicara soal komitmen dalam mengerjakan tugas, kemampuan Karin tak perlu lagi dipertanyakan. Sekali ia membuat rencana, ia pasti akan menjalankannya dengan serius dari awal hingga selesai. Ya, begitulah cara kerja si otak kuning. Penuh tanggung jawab dan menghargai stabilitas juga merupakan salah satu cirinya.
Pemicu stress:
Orang yang termasuk dalam golongan berotak kuning ini terbiasa dengan segala sesuatu yang terprogram dan terencana dengan baik. Jadi bila rencana itu ternyata tidak berjalan sebagaimana harusnya, bisa-bisa langsung terkena panic attack. Atasi dengan membuat plan B. Jangan sampai Anda terpaku hanya pada satu rencana saja. Karena ada banyak faktor yang bisa memengaruhi berhasil tidaknya sebuah rencana. Cobalah untuk lebih fleksibel, teman.
Si Otak Biru
Lain Karin, lain pula cerita Sita*, 28 tahun. Di kantor ia dijuluki sebagai si psikolog berjalan. Bagaimana tidak, tiap ada rekan yang punya masalah, Sita akan dengan senang hati mendengarkan dan memberi solusi. Sikap Sita yang penuh empati dan hangat ini membuatnya sangat mudah dekat dengan orang lain.
Anda punya kemiripan dengan Sita? Kalau begitu Anda termasuk dalam kategori berotak biru. Selain memiliki interaksi yang bagus, Anda biasa dikenal sebagai orang yang motivasional dan inspiratif bagi rekan yang lain. Bekerja di tempat dengan jam kantor yang fleksibel cocok buat Anda.
Pemicu stres:
Bekerja dalam suasana yang sulit untuk diajak bekerja sama bisa bikin Anda pusing bukan kepalang. Dan hati-hati, karena kalau sudah stres bisa-bisa Anda tertekan dan mengalami resistensi pasif (bekerja sesedikit mungkin, bahkan tidak ingin mempelajari tugas baru). Ingat letak kekuatan Anda. Cobalah untuk merangkul rekan-rekan yang lain dan temukan sumber masalahnya. Melakukan relaksasi ringan sebentar di luar kantor untuk menyegarkan pikiran juga mungkin layak dicoba untuk mengembalikan semangat kerja Anda.
Si Otak Hijau
Sekarang coba lihat Rika*, 26 tahun. Sejak kecil ia selalu dipenuhi rasa ingin tahu dan fokus dalam mengerjakan segala sesuatu. Dan sikap inipun terbawa sampai ia masuk ke lingkungan kerja. Kalau sudah disuruh menyelesaikan suatu tugas, jangan harap melihat Rika bisa santai-santai sebelum tugasnya selesai. Orang-orang yang cerdas seperti Rika biasanya masuk dalam kategori ini.
Jika Anda termasuk salah satunya, maka salah satu sifat yang membedakan Anda dengan yang lain adalah selalu berbicara menggunakan fakta. Dan kalau sudah menyangkut soal teknologi terbaru, jangan tanya lagi. Segala pengetahuan soal perkembangan paling mutakhir langsung dilahap. Psst, buat orang-orang yang termasuk golongan berotak biru, Anda dianggap intimidating, lho.
Pemicu stres:
Dengan karakter punya pemikiran logis dan cerdas, sudah bisa dipastikan kalau orang yang termasuk dalam kategori ini paling tidak tahan dengan rekan kerja yang tidak kompeten. Kalau sudah begini, bisa-bisa Anda akan mulai menarik diri dan enggan mengambil keputusan. Oke, sebelum jadi lebih parah, cobalah untuk mengomunikasikan apa yang ingin Anda sampaikan kepada rekan yang lain.
Jangan lupakan fakta bahwa intelegensi seseorang tidak sama, darling. Dan yang paling penting, cobalah untuk mendengarkan masukan dari rekan-rekan lainnya. Siapa tahu itu justru bisa memperkaya pengetahuan Anda.
Si Otak Oranye
Tristan*, 25 tahun, adalah tipe wanita yang kompetitif dan berani ambil risiko. Kalau melihat peluang datang, dengan sigap akan langsung ditangkap oleh Tristan. Dan berhubung ia adalah seorang negosiator yang baik, tak jarang perusahaan mengajaknya ketika sedang rapat bersama calon klien.
Ya, orang yang masuk dalam kategori berotak oranye memang dikenal suka perubahan, punya banyak akal, dan kerap bersikap spontan. Jadi jangan heran kalau orang di kategori ini susah ”akur” dengan si otak kuning yang semuanya serba terorganisir dengan baik. Nope, oranye suka segala sesuatu yang berbau kebebasan dan fun.
Pemicu stres:
Kalau dihadapkan dengan peraturan yang sifatnya mengikat dan diwajibkan menerima arahan dari orang lain, orang yang masuk dalam kategori ini bisa langsung frustasi. Sampai-sampai ketahanan fisiknya pun ikut-ikutan turun. Jika Anda termasuk dalam kategori ini, ingatlah kalau Anda bekerja dengan berbagai macam orang dalam satu tim.
Jangan sampai keputusan yang secara spontan Anda bikin justru akan menimbulkan kerugian buat pihak lain dalam tim Anda. Anda punya insting yang bagus kalau menyangkut soal bisnis. Jadi ada baiknya kalau itu diperkuat dengan perencanaan yang matang sebelumnya, bukan.
Sumber : cosmpolitan.com