Minggu, Oktober 26, 2008

Tipe Teman Kerja yang Bikin Pusing


Setiap pagi, tiap kali akan berangkat ke kantor, Anda merasa stres. Bukan karena laporan yang belum selesai, melainkan karena membayangkan akan bertemu manusia-manusia di kantor. Dari mulai atasan yang selalu menyelidiki apa yang tengah Anda kerjakan sampai dengan teman sekerja yang gemar bergunjing atau suka bergaya merayu.

Jika Anda tak bisa mengatasinya, kurangi ketegangan. Toh, Anda tetap harus bekerja di kelilingi orang-orang tersebut. Jadi, sebaiknya, jangan buat situasi menjadi lebih buruk. Tak perlu pula ikut-ikutan bersikap seperti mereka. Atasi masalah dengan tenang.

Tipe 1: Tukang Mengeluh
Ia selalu sibuk menceritakan bagaimana tersiksanya dirinya. Mulai dari beban pekerjaan yang berlebihan sampai pada kehidupan pribadinya. Teman sekerja yang termasuk tipe jenis ini merasa hidupnya tidak pernah berubah menjadi lebih baik.

Cara menghadapinya: Hadapi dia dengan cara positif. Usahakan untuk menghindari dengan cara halus. Batasi waktu Anda dengan tipe orang seperti ini. Buat jarak karena bila tidak, dia dapat mempengaruhi kejiwaan Anda.


Tipe 2: Tukang gertak
Tukang gertak tidak dapat menyenangkan hati orang lain dan selalu merasa, dialah yang paling benar.

Cara menghadapinya: Sebaiknya tidak perlu ikut campur. Katakan hal-hal yang Anda setujui dari sikapnya lalu utarakan pula padanya pendapat Anda. Anda tidak perlu mengatakan pendapatnya baik. Yang penting, nyatakan perbedaan pendapat Anda dan dia. Bila tidak dapat mencapai kesepakatan, mungkin sudah waktunya untuk meminta pendapat atasan Anda.


Tipe 3: Si Playboy
Ia memiliki tatapan mata yang dalam, seolah-olah dapat menelanjangi diri Anda. Dia selalu siap dengan rayuannya.

Cara menghadapinya: Jangan tanggapi secara serius. Beri umpan balik dengan bercanda sebagai cara menjaga diri. Beri jawaban yang jenaka tetapi diplomatis untuk menolak ajakan dan rayuannya. Yang penting, jawaban berupa penolakan yang harus dimengerti olehnya. Bila dia sampai membuat Anda merasa tidak nyaman dan mengganggu konsentrasi kerja, beri dia peringatan bahwa Anda akan melaporkannya ke bagian personalia bila dia tidak juga menghentikan gangguannya.


Tipe 4: Si Pengawas
Dia akan resah bila Anda tampak tenang sementara ada tugas darinya yang harus segera diselesaikan. Dia akan selalu berada di dekat Anda dan setiap saat menanyakan kemajuan pekerjaan yang diperintahkannya kepada Anda.

Cara menghadapinya: Walaupun rasanya ingin lepas dari pengawasannya, mau tidak mau Anda tetap harus berkomunikasi dengannya. Anda tak akan dapat mengubah sikapnya. Jadi, Anda harus bisa memintanya mengerti batasan antara kritik yang membangun dengan interupsi yang tidak perlu. Bicarakan bersama pada awal proyek dan jadwalkan kapan Anda berdua akan bertemu untuk menindaklanjuti proyek atau pekerjaan yang ditugaskannya pada anda. Dengan cara ini Anda dan dia akan sama-sama merasa tenang.


Tipe 5: Tukang Cari Muka
Selalu berusaha mencari muka pada atasan dengan memberikan puji-pujian. Sikapnya sangat menyebalkan.

Cara menghadapinya: Anda tidak perlu melakukan apa-apa, terutama bila sikapnya yang menyebalkan tersebut tidak merugikan Anda. Yang penting, semua orang termasuk atasan Anda, tahu bahwa dia memang tukang cari muka.


Tipe 6: Tukang Gosip
Sibuk membicarakan keburukan orang lain. Ada saja hal buruk seseorang yang diceritakan si tukang gosip. Anda pun perlu hati-hati karena bisa jadi di lain waktu Andalah yang digunjingkan.

Cara menghadapinya: Meski sibuk dengan pekerjaan dan sibuk mengejar target atau tenggat waktu, jangan lupa untuk bersosialisasi terutama dengan orang-orang di bagian/departemen yang berbeda agar Anda tahu apa yang terjadi di kantor. Sangat tidak nyaman jadi pembicaraan orang, ditambah lagi bila Anda tak punya teman untuk meluruskan gosip tersebut. Bersosialisasi itu perlu, tapi tak perlu melibatkan diri dengan memihak pada satu kelompok tertentu karena hal ini akan berbahaya bagi diri Anda. Sebaiknya bersikap netral saja.


Tipe 7: Si Penyendiri
Memperlihatkan sikap kurang berminat untuk bergabung dengan sesama teman sekerja. Baginya, yang penting mengerjakan tugas dan kewajiban dirinya sendiri.

Cara menghadapinya: Jangan berburuk sangka bila Anda tidak tahu mengapa dia bersikap demikian. Seseorang yang senang menyendiri bisa jadi mempunyai masalah dalam kehidupan pribadinya. Masalah tersebut bisa berupa depresi, mengidap suatu penyakit, atau bahkan mungkin mengalami pelecehan dalam rumah tangga. Bila sikapnya berdampak negatif pada pekerjaan Anda dan teman-teman yang lain, sebaiknya laporkan pada atasan.


Tipe 8: Tukang Ikut Campur
Sibuk menguping pembicaraan teman yang sedang menelepon, diam-diam membaca apa yang tertulis di layar monitor Anda, dan selalu ingin tahu masalah pribadi seseorang. Dia selalu merasa menjadi sahabat Anda, lepas dari apa yang Anda rasakan dan pikirkan mengenai hubungan Anda dan dia.

Cara menghadapinya: Batasi hubungan dengannya tanpa perlu berkonfrontasi, semisal dengan mengatakan, "Mengapa Anda sangat ingin mengetahuinya?" Ingat, Anda tidak dapat mengendalikan apa yang dikatakannya tentang diri Anda pada orang lain, tapi Anda dapat mengendalikan apa yang Anda katakan atau ceritakan kepadanya. Terkadang untuk menghadapi orang yang termasuk tipe ini, ada saatnya Anda perlu bilang, "Ini urusan saya, bukan urusan kamu!"

Sumber : kompas.com

Tidak ada komentar: